Sabtu, 20 Desember 2008

Fakta Planet x


Assalamualaikum wr wb

Fakta Planet X

Massa Planet X begitu besar, dengan kutub magnetis yang memiliki kadar plasma
tinggi dan pancaran energi yang begitu dahsyat, PASTI mengakibatkan kerusakan
hebat pada planet yang dilewatinya.
Biasanya beberapa tahun sebelum kedatangan planet X,gelombang elektromagnetik
Planet X mengakibatkan perubahanperubahan besar pada planet yang akan
dilewatinya. Ini bisa dilihat pada perubahan iklim dahsyat yang melanda Planet Bumi.
Aktivitas gempa dan vulkanis mengalami perubahan 3 hingga 4 dekade sebelum
kedatangan Planet X. Sejak tahun 1996, perubahan cuaca di Bumi mencatat rekor
tertinggi. Berbagai bencana alam, mulai dari gempa, aktivitas vulkan
ik dan perubahan
elektromagnetis begitu tajam peningkatannya, namun datanya selalu “diperhalus”
untuk masyarakat luas.


Pemanasan Global?
Masuk akal, kalau perubahan cuaca dibilang sebagai akibat dari pemanasan global.
Tapi, apakah perubahan pada siklus matahari juga akibat pemanasan global? Sama
sekali tak ada kaitannya!
99% tata surya kita terbuat dari konsentrasi plasma hingga ke level atomic. Planet
adalah plasma yang memiliki kepadatan tertentu. Kembalinya Planet X ke system
solar kita mengakibatkan perubahan konsentrasi elektrikal pada energi plasma di
SEMUA planet yang ada, di tata surya kita.

Menurut pandangan ilmuwan Rusia, perubahan aktivitas vulkanik dan gempa
meningkat sebanyak 400 sampai 500 persen sejak tahun 1975.
Perubahan ini tidak hanya terjadi di bumi saja, tapi juga pada semua planet. Setiap
planet di tata surya kita mengalami peningkatan aktivitas dan perubahan cuaca.
Banyak fakta yang tidak diterbitkan oleh media. Dr.Dmitriev menyatakan bahwa
Planet - planet lain juga mengalami perubahan. Contohnya : atmosfir di Mars kini
semakin tebal, begitu juga di Bulan. Kini ada lapisan Natrium setebal 6000 kilometer
yang sebelumnya tak pernah ada.
Lapisan atas atmosfir bumi juga mengalami perubahan kadar HO. Hal yang
samasekali tak ada hubungannya dengan pemanasan global, dampak CFC ataupun
akibat polusi. Bukan itu saja, medan magnetik planet-planet juga mengalami perubahan. Beberapa planet bertambah terang. Venus contohnya, terlihat semakin terang bercahaya. Jupiter bahkan memiliki radiasi energi yang berbentuk seperti tabung yang terhubung dengan bulannya.
Uranus dan Neptunus baru saja mengalami perubahan kutub. Saat pesawat Voyager 2
melintasi Uranus dan Neptunus, perubahan kutub terjadi di bagian Utara dan Selatan
Planet.

Rangkaian perubahan yang terjadi di tata surya kita, dapat dibagi dalam 3 kategori :
1. perubahan medan energi
2. perubahan pijar
3. perubahan atmosfir
Pada periode tahun 1963 hingga 1993, jumlah peristiwa bencana alam meningkat 410
persen. Dan bencanabencana terdahsyat terjadi 9 tahun belakangan.
Dr.Dmitriev menemukan bahwa medan magnetic matahari meningkat 230 persen
sejak tahun 1901. Jadi, yang mengalami perubahan bukan hanya planet Bumi. Hanya sedikit kalangan yang menyadari fakta ini. Di Akademi Sains Nasional Siberia, Rusia, khususnya di
Novosibirsk, berlangsung penelitian terhadap matahari. Dan Dr.Dmitriev dengan
takjub mengemukakan bahwa, matahari bertambah terang 1000 persen dibanding dahulu.

Wassalamualaikum wr wb

MATUR NUWUN, PJP PERCOYO YOOOO!!



Berita Dan Teori Planet x

Assalamualaikum wr wb

Planet X Pada Kiamat 2012 Bukan Planet Nibiru

Wednesday, 20 August 2008
Bagian luar Tata Surya masih memiliki banyak planet-planet minor yang belum ditemukan. Sejak pencarian Planet X dimulai pada awal abad ke 20, kemungkinan akan adanya planet hipotetis yang mengorbit Matahari di balik Sabuk Kuiper telah membakar teori-teori Kiamat dan spekulasi bahwa Planet X sebenarnya merupakan saudara Matahari kita yang telah lama “hilang”. Tetapi, mengapa kita harus cemas duluan akan Planet X/Teori Kiamat ini? Planet X kan tidak lain hanya merupakan obyek hipotetis yang tidak diketahui?
Teori-teori ini didorong pula dengan adanya ramalan suku Maya akan kiamat dunia pada tahun 2012 (Mayan Prophecy) dan cerita mistis Bangsa Sumeria tentang Planet Nibiru, dan akhirnya kini memanas sebagai “ramalan kiamat” 21 Desember 2012. Namun, bukti-bukti astronomis yang digunakan untuk teori-teori ini benar-benar melenceng.
Pada 18 Juni kemarin, peneliti-peneliti Jepang mengumumkan berita bahwa pencarian teoretis mereka untuk sebuah massa besar di luar Tata Surya kita telah membuahkan hasil. Dari perhitungan mereka, mungkin saja terdapat sebuah planet yang sedikit lebih besar daripada sebuah objek Plutoid atau planet kerdil, tetapi tentu lebih kecil dari Bumi, yang mengorbit Matahari dengan jarak lebih dari 100 SA. Tetapi, sebelum kita terhanyut pada penemuan ini, planet ini bukan Nibiru, dan bukan pula bukti akan berakhirnya dunia ini pada 2012. Penemuan ini adalah penemuan baru dan merupakan perkembangan yang sangat menarik dalam pencarian planet-planet minor di balik Sabuk Kuiper.
Dalam simulasi teoretis, dua orang peneliti Jepang telah menyimpulkan bahwa bagian paling luar dari Tata Surya kita mungkin mengandung planet yang belum ditemukan. Patryk Lykawa dan Tadashi Mukai dari Universitas Kobe telah mempublikasikan paper mereka dalam Astrophysical Journal. Paper mereka menjelaskan tentang planet minor yang mereka yakini berinteraksi dengan Sabuk Kuiper yang misterius itu.

Kuiper Belt Objects (KBOs)
Sedna, salah satu objek di Sabuk Kuipert. Kredit : NASA
Sabuk Kuiper menempati wilayah yang sangat luas di Tata Surya kita, kira-kira 30-50 SA dari Matahari, dan mengandung sejumlah besar objek-objek batuan dan metalik. Objek terbesar yang diketahui adalah planet kerdil (Plutoid) Eris. Telah lama diketahui, Sabuk Kuiper memiliki karakteristik yang aneh, yang mungkin menandakan keberadaan sebuah benda (planet) besar yang mengorbit Matahari dibalik Sabuk Kuiper. Salah satu karakterikstik tersebut adalah yang disebut dengan “Kuiper Cliff” atau Jurang Kuiper yang terdapat pada jarak 50 SA. Ini merupakan akhir dari Sabuk Kuiper yang tiba-tiba, dan sangat sedikit objek Sabuk Kuiper yang telah dapat diamati di balik titik ini.
Jurang ini tidak dapat dihubungkan terhadap resonansi orbital dengan planet-planet masif seperti Neptunus, dan tampaknya tidak terjadi kesalahan (error) pengamatan. Banyak ahli astronomi percaya bahwa akhir yang tiba-tiba dalam populasi Sabuk Kuiper tersebut dapat disebabkan oleh planet yang belum ditemukan, yang mungkin sebesar Bumi.

Objek inilah yang diyakini Lykawka dan Mukai, dan telah mereka perhitungkan keberadaannya.
Para peneliti Jepang ini memprediksikan sebuah objek besar, yang massanya 30-70 % massa Bumi, mengorbit Matahari pada jarak 100-200 SA. Objek ini mungkin juga dapat membantu menjelaskan mengapa sebagian objek Sabuk Kuiper dan objek Trans-Neptunian (TNO) memiliki beberapa karakteristik orbital yang aneh, contohnya Sedna.

(Objek-objek trans Neptunian. Kredit : NASA)
Sejak ditemukannya Pluto pada tahun 1930, para astronom telah mencari objek lain yang lebih masif, yang dapat menjelaskan gangguan orbital yang diamati pada orbit Neptunus dan Uranus. Pencarian ini dikenal sebagai “Pencarian Planet X”, yang diartikan secara harfiah sebagai “pencarian planet yang belum teridentifikasi”. Pada tahun 1980an gangguan orbital ini dianggap sebagai kesalahan (error) pengamatan. Oleh karena itu, pencarian ilmiah akan Planet X dewasa ini adalah pencarian untuk objek Sabuk Kuiper yang besar, atau pencarian planet minor. Meskipun Planet X mungkin tidak akan sebesar massa Bumi, para peneliti masih akan tetap tertarik untuk mencari objek-objek Kuiper lain, yang mungkin seukuran Plutoid, mungkin juga sedikit lebih besar, tetapi tidak terlalu besar.
“The interesting thing for me is the suggestion of the kinds of very interesting objects that may yet await discovery in the outer solar system. We are still scratching the edges of that region of the solar system, and I expect many surprises await us with the future deeper surveys.” - Mark Sykes, Direktur Planetary Science Institute (PSI) di Arizona.
Simpang Siur Planet X
Untuk mencegah kepanikan soal Planet X, banyak observatorium yang kini “tibatiba”
tertutup untuk umum. Petugas observatorium bahkan tak mau mengarahkan teleskop
ke konstalasi bintang Orion. Banyak alasan dibuat, supaya orang tak mempercayai
kenyataan ini. Kenyataan tentang Planet X. Adler Planetarium & Astronomy Museum
in Chicago maupun Hayden Planetarium di Rose Center for Earth and Space, New
York seringkali tertutup untuk umum, dengan berbagai alasan. Juga di banyak negara.
Planet X memang sengaja dibuat seperti mitos konyol, omong kosong yang
membingungkan. Kenapa? Supaya tak terjadi kepanikan massal. Banyak situs di
internet yang mengabarkan informasi palsu seputar Planet X.
Berikut, beberapa informasi yang KELIRU soal Planet X :
1. Planet X bisa jadi tak pernah ada, karena tak ada bukti kuat tentang keberadaannya.
Kalaupun ada, munculnya pasti hanya sekali dalam sekian juta tahun. (Ini jenis
informasi yang paling banyak kita jumpai)
2. Planet X memang ada, tapi tak akan muncul di era (jaman) kita.
3. (Tersebar di kalangan ilmuwan & observatorium) Planet X memang ada, dan akan
menghampiri bumi. Tenang saja, jangan panik, karena itu hanya kejadian biasa. Tidak
akan ada bencana.

(JANGAN MUDAH PERCAYA, SEBAIKNYA APAKAH KITA SUDAH MEMPERSIAPKAN DIRI??)

Wassalamualaikum wr wb


Latar Belakang dll


Assalamualaikum wr wb
PLANET X (NIBIRU)
Latar Belakang
Kalangan “orang dalam” di NASA, DoD (badan inteligensi militer), SETI maupun
CIA sudah memprediksikan, kalau 2/3 dari penduduk planet bumi akan punah, ketika
terjadi pergantian kutub, yang disebabkan kedatangan Planet X. Sisa populasi yang
bertahan hidup, terancam bahaya kelaparan dan radiasi elemen, dalam jangka waktu 6
bulan setelah kejadian ini.
Semua operasi rahasia menyadari kenyataan ini, dan sudah menyiapkan diri mereka.
Konon, Vatikan juga mengetahui hal tersebut. Namun sayangnya, masyarakat luas
dibiarkan begitu saja tanpa informasi, dibiarkan terlena dengan kehidupan seharihari,
tanpa punya kesempatan untuk menyiapkan diri menghadapi bencana ini.
Ada apa sebenarnya?
Bocornya segelintir informasi dari kalangan “orang dalam” dan para pengamat,
membuat publik mulai tertarik akan hal ini. Kenapa bencana ini begitu dirahasiakan
dari masyarakat luas? Jika sampai membuat kegemparan global, maka akan
mempengaruhi pasar uang serta mengakibatkan lumpuhnya perekonomian dunia.
Seharusnya masyarakat luas diberikan kesempatan untuk mempersiapkan diri.
Mudah-mudahan, setelah membaca ini, kita bisa semakin waspada ya!
Oke..saat ini, kalau kita jeli mengamati perkembangan bencana alam, jumlah kejadian
bencana alam semakin banyak. Ini diakibatkan koneksi plasmatic elektromagnetis
antar planet. Sudah pernah dengar dong, kalau matahari KONON memiliki kembaran
yang gelap (versi gelapnya matahari). Nah, disitulah lokasi mengorbitnya Planet X.
Tepat diantara matahari dan kembarannya.

Catatan : kembaran matahari tidak terlihat dengan mata kita.
Tapi, para ilmuwan sudah menemukannya. Dalam “Illustrated Science & Invention
Encyclopedia” volume ke 18, terbitan tahun 1987-1989, sudah dicantumkan soal
keberadaan kembaran matahari ini.

Di Observatori St.Petersburg Rusia, pengamatan seputar Planet X berlangsung
intensif. Ilmuwan disana menamai planet ini dengan sebutan “Raja Sun” atau
“Bintang Yang Besar”.
Tak banyak ilmuwan yang bersedia membagi informasi soal planet ini, karena
kekhawatiran akan menimbulkan kepanikan global. Dan banyak pegawai NASA yang
diam-diam membuat “home dome” yaitu rumah khusus, dengan konstruksi khusus,
yang bersifat tahan topan badai, tahan gempa dan angin tornado. “Home dome” harus
dibangun di area perbukitan, jauh dari pantai. Mereka yang punya akses informasi, sudah menyiapkan diri. Dan mayoritas yang
sama sekali nggak paham soal ini, go with the flow saja.
Planet X juga dikenal dengan nama Nibiru, atau disebut “Wormwood”, merupakan
benda angkasa luar yang paling sering disebut sejak jaman kuno.
Setelah mengorbit selama 3600 tahun, planet ke 10 ini akan datang lagi.
Dampak kedatangan Planet X terhadap bumi, sudah dicatat nenek moyang kita ribuan tahun lalu. Ilmu Geologi dan Arkeologi juga mencantumkannya.




(JANGAN MUDAH PERCAYA DENGAN HAL ITU)
Walaikumsalam wr wb